phone: +420 776 223 443
e-mail: support@londoncreative.co.uk

Selasa, 03 November 2015

Penyebab,Resiko kanker Prostat

Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil,disfungsi ereksi dan gejala lainnya.
Jumlah kanker prostat sangat bervariasi di dunia, namun jarang terjadi di Asia Timur dan Selatan; sering terjadi di Eropa danAmerika Serikat. Menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang di pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya.

Faktor resiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat adalah usia, ras, riwayat keluarga (faktor keturunan),hormon, dan pola makan. Risiko menderita kanker prostat ditemukan meningkat pada pria kulit putih dengan usia > 50 tahun atau pria kulit hitam dengan usia > 40 tahun. Etnis kulit hitam memiliki risiko kanker prostat 1.6x lebih tinggi daripada pria kulit putih.
Pria yang memiliki keluarga laki-laki penderita kanker prostat (saudara, ayah, kakek) memiliki risiko yang lebih tinggi menderita penyakit tersebut dibandingkan dengan pria yang tidak punya riwayat keluarga. Faktor lainnya yang diduga dapat menyebabkan kanker prostat adalah perubahan hormon testosteron dan pola makan yang terlalu banyak mengkonsumsi lemak. Menurut penelitian lainnya, agen kimia seperti Cadmium juga ditemukan pada perkembangan kanker prostat.

Diagnosis

Alat diagnosis utama untuk menegakkan diagnosis kanker prostat adalah pemeriksaan melalui rektum dengan jari, pemeriksaan kadar PSA (prostate specific antigen) darah dan pemeriksaan ultrasonografi melalui rektum atau TRUS (transrectal ultrasound). Umumnya kanker prostat terletak pada zona perifer kelenjar prostat dan dapat terdeteksi dengan pemeriksaan melalui rektum dengan jari. PSA adalah enzim protease yang mirip kalikrein yang hampir secara eksklusif hanya dihasilkan oleh kelenjar prostat. Kadar PSA darah akan meningkat pada penderita kanker prostat, selain itu dapat pula meningkat pada penderita pembesaran prostat jinak, radang prostat atau pada beberapa kondisi bukan kanker lainnya. Pemeriksaan ultrasonografi prostat pada penderita kanker prostat dilakukan untuk melihat adanya gambaran tumor ganas pada prostat dan sebagai sarana untuk melakukan biopsi prostat. Biopsi prostat merupakan prosedur pengambilan sedikit jaringan kelenjar prostat untuk mengetahui adanya sel kanker.[4]
Tidak semua pembesaran prostat adalah kanker prostat, karena dengan bertambahnya umur, maka prostat akan membesar. Pada lelaki berusia mulai 55 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan USG dari luar tubuh, bukan dengan USG melalui dubur. Jika hasilnya Prostat Membesar Sesuai Umur, maka hal tersebut adalah normal. Jika semakin membesar, maka mungkin mengalami Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dimana cukup minum obat oral. Jika semakin membesar lagi, maka mungkin perlu dilakukan pemeriksaan PSA dan jika perlu pemeriksaan free-PSA/PSA untuk menentukan apakah kondisi tersebut adalah BPH atau Kanker Prostat. Dianjurkan untuk melakukan Pemeriksaan USG jangan hanya Prostat saja, tetapi Pemeriksaan USG Lower Abdomen yang meliputi juga kondisi Ginjal dan Kandung Kemih, karena jika ada batu dan belum menyumbat, maka bisanya tidak ada gejala apapun dan biayanya tidak berbeda jauh dengan Pemeriksaan USG Prostat saja. Bagi yang overweight apalagi Obes dan jarang berolahraga dianjurkan untuk melalukan Pemeriksaan USG Full Abdomen, karena mungkin saja terjadi Fatty Liver (Pelemakan Hati).

Pencegahan dan Pengobatan

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker prostat adalah menjaga kesehatan, menjaga berat badan tubuh, banyak minum air, mengurangi depresi, olahraga teratur, dan mengurangi konsumsi alkohol, daging, serta lemak.
Dalam perawatan kanker prostat, ada beberapa pemilihan metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter. Di antaranya adalah kemoterapi, radiasi, terapi hormon,operasi, dan transurethral resection of the prostate (TURP, digunakan pada tahap awal penyakit untuk membuang jaringan yang menghalangi saluran kemih). Pemilihan jenis pengobatan berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya karena sangat dipengaruhi oleh usia, kondisi kesehatan secara umum, perkembangan kanker, manfaat dan efek samping terapi. Terapi hormon digunakan untuk mencegah tubuh memproduksi hormon testosteron yang dapat merangsang perkembangan sel kanker. Sedangkan, kemoterapi umumnya digunakan pada kasus kanker prostat yang telah menyebar ke bagian tubuh lain sehingga harus dicegah perkembangannya dengan menggunakan bahan kimia.

Terima Kasih 

By Dwi Ardiyanto
E-mail : dwixzardhee@gmail.com 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar