phone: +420 776 223 443
e-mail: support@londoncreative.co.uk

Jumat, 30 Oktober 2015

Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan

Keracunan makanan adalah penyakit yang dihasilkan akibat dari penggunaan makanan yang tercemar, patogen bakteri, virus, atau parasit yang mencemari makanan, dan juga kimia atau racun alami seperti sebagai jamur.

Onset gejala dan tingkat keparahan tergantung pada waktu yang infeksi yang diperlukan untuk kalikan dan memegang. Kali ini disebut periode inkubasi-nya. Ada lebih dari 250 penyakit yang bertalian dengan makanan. Keracunan makanan sangat mudah terjadi apabila tidak cermat dalam menyimpan ataupun memasak makanan. Selain itu, bahan-bahan rumah tangga seperti pembersih atau deterjen juga mengandung bahan kimia yang berbahaya apabila tertelan. Untuk itu, korban keracunan perlu mendapatkan penanganan segera.Segera hubungi paramedis atau bawa korban ke rumah sakit terdekat. Sertakan pula informasi mengenai usia, jenis racun yang tertelan, berapa banyak racun yang tertelan, kapan peristiwanya terjadi, korban mengalami muntah atau tidak dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membawa korban ke rumah sakit.

Ada beberapa cara pertolongan pertama yang dapat kita lakukan dalam pertolongan pertama dalam keracunan makanan:
  1. Bila penderita keracunan makanan banyak muntah dan diare, berikan cairan pengganti yang cukup seperti air putih, oralit atau campuran air putih-gula 2 sendok teh-garam ½ sendok teh atau air kelapa untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.
  2. Berikan tablet karbon aktif untuk menyerap racun di dalam saluran pencernaan yang diminum dengan air putih.
  3. Bila tidak ada tablet karbon aktif, bisa mengkonsumsi susu untuk mengikat racun dalam saluran pencernaan dan merangsang penderita untuk muntah sehingga racun keluar dan tidak beredar dalam tubuh. Namun , jika penderita mengalami diare, sebaiknya tidak diberikan susu.
  4. Bila penderita keracunan makanan hendak muntah, usahakan agar penderita muntah dalam keadaan kepala menunduk agar cairan muntah tidak masuk ke dalam saluran pernapasan.
  5. Pada anak-anak, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan pertolongan segera.

Untuk mencegah keracunan makanan, pastikan Anda selalu mencuci tangan sebelum makan, memperhatikan kebersihan alat makan dan memperhatikan kebersihan dan kesegaran makanan yang Anda makan.

Faktor Menyebabkan Keracunan Makanan

Mikroba
Jenis-jenis mikroba yang dapat menyebabkan keracunan adalah Escherichia coli patogen, Staphilococus aureus, Salmonella, Streptokkkus, Bacillus Parahemolyticus, dan Clostridium Botulisme. Bila makanan atau minuman yang anda konsumsi ternyata tercemari mikroba-mikroba tersebut maka anda bisa terkena keracunan.

Toksin
Ada beberapa jenis makanan yang bila tidak dimasak dengan benar akan mengandung toksin dan menyebabkan keracunan. Makanan-makanan tersebut adalah jamur, bayam beracun, kerang, dan tempe bongkrek.

Bahan Kimia
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada bahan makanan yang akan dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan. Bahan kimia tersebut adalah pestisida yang biasanya digunakan petani untuk membasmi hama, organi sulfat, ataupun karbonat.

Bila seseorang mengalami keracunan keracunan maka akan timbul gejala-gejala yang paling umum adalah sulit bernafas, sakit perut, mual, diare, dan muntah-muntah.  Berikut ini adalah gejala-gejala yang dapat terjadi pada penderita keracunan berdasarkan tingkatan keracunan itu sendiri.
  

Gejala Keracunan Makanan

Keracunan Ringan
Seseorang yang mengalami keracunan ringan biasanya merasakan sakit kepala, tubuh terasa lemas, dan anoreksia.

Keracunan Sedang
Seseorang yang mengalami keracunan sedang biasanya gejala awalnya adalah muntah-muntah, kejang dan kram perut.

Keracunan Berat
Seseorang yang mengalami keracunan berat akan mengalami diare, Sesak nafas, bahkan terkadang sampai terjadi koma.

Cara Mengatasi Keracunan Makanan

Makan Buah Pisang dan Apel
Pisang dan apel adalah buah-buahan yang mengandung enzim yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab keracunan makanan. Buah apel dan pisang juga dapat membantu mengurangi sakit perut dan pemulihan karena diare.

Minum Air Putih
Ketika seseorang mengalami keracunan makanan, sangat dianjurkan untuk  minum banyak air putih, karena akan membuat tubuh bertenaga dan meringankan kondisi akibat keracunan. Banyak minum air juga dapat membantu mengatasi rasa mual yang biaanya dirasakan penderita keracunan, Selain itu, minum banyak air putih membantu tubuh mengeluarkan racun.

Minum Teh Campur Madu
Saat anda mengalami keracunan makanan, cobalah meminum teh peppermint dengan menambahkan daun kemangi dan beberapa tetes madu. Minuman ini berguna untuk menyembuhkan infeksi pada perut anda.

Minum Jahe Campur Madu
Buatlah minuman jahe yang dicampur madu, caranya dengan mencampur secangkir air jahe dengan satu sendok madu. Minuman ini begruna untuk mengurangi peradangan dan nyeri perut.  

Minum Jus Lemon
Sifat asam lemon merupakan salah satu obat yang efektif untuk mengatasi keracunan makanan. Cobalah meminum tiga sampai empat gelas jus lemon yang telah  ditambah dengan sedikit garam.

Cara lain yang bisa anda lakukan untuk mengatasi keracunan makanan adalah dengan meminum teh hitam bila anda merasa sakit perut, atau anda dapat juga memanfaatkan daun basil untuk mengatasi infeksi pada perut anda yang dikarenakan keracunan makanan. 

Cobalah solusi-solusi yang sudah dipaparkan di atas Cara Mudah Mengatasi Keracunan Makanan bila anda mengalami keracunan, tapi bila anda sudah melakukan cara-cara di atas tapi gejala keracunan tidak kunjung membaik maka segeralah pergi ke klinik atau rumah sakit terdekat. Bila keracunan tidak dapat ditangani dengan baik, maka akan fatal akibatnya. Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati, jagalah selalu pola makan anda, perhatikan asupan-asupan makanan yang anda makan setiap hari. Pastikan, makanan dan minuman yang anda konsumsi selalu higienis. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda. Baca juga Manfaat Buah Salak untuk Menjaga Kesehatan Tubuh.





By Dwi Ardiyanto
E-mail : dwixzardhee@gmail.com 

Senin, 05 Oktober 2015

Sistem Perkemihan Dalam Tubuh Manusia

FISIOLOGI SISTEM URINARIA
A.    Ginjal

a.       Penyaringan keluar ampas ampas
b.      Mengatur keseimbangan air, bahan bahan terlarut, dan pH       cairan tubuh
Dalam ginjal terdapat aktivitas pembentukan urin yang dilaksanakan oleh nefron. Proses pembentukan urine antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Ultrafiltrasi (penyaringan)
Proses ini terjadi di glomelurus, dimana semua zat zat yang dapat menembus dinding glomelurus yang bersifat semipermeabel untuk memasuki kapsula bowman.
Zat zat tersebut terdiri dari : air, garam garam, glukosa, urea, asam urat dan kreatinin. Sedangkan zat yang tak dapat masuk adalah sel darah, plasma dan protein.
Proses ultrafiltrasi dipengaruhi oleh volume darah, tekanan hidrostatis darah, tekanan osmotis darah, dan tekanan di kapsula bowman.
2.      Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Proses ini dilakukan oleh tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal.
a)      Reabsorpsi air (H2O)
Diatur oleh hormon dari hipofise posterior dan hipotalamus, reabsorpsi air 80 % terjadi di tubulus kontortus proksimal, 15 % di tubulus kontortus distal, dan 5% lagi dikeluarkan sebagai urine. Reabsorpsi air ini diatur oleh hormon yang dihasilkan di hipofise posterior dan hipotalamus pusat pengatur air. Aktivitas hormon di ginjal adalah merangsang sel sel ditubuli dengan bantuan dari tekanan osmotik air dengan garam terlarut
b)      Reabsorpsi Zat Zat Terlarut
Terjadi di tubulus kontorti proksimal dengan cara selektif antara
            lain :
                        Non elektrolit :
Glukosa dihisap seluruhnya dan Asam amino semuanya dihisap kembali . Metabolit protein : urea, asam urat, kreatinin hanya diserap sedikit
Elektrolit
Natrium (Na+), kalium (K+), Calsium (Ca+ +). Magnesium (Mg+ +), Chlorida (CL-), Carbonat (HCO3-), Phospat (HPO4) dihiap sebagian tergantung jumlah dalam plasma
c)      Sekersi
Selain proses reabsorsi, ada beberapa zat yang di sekresi dari kapiler peritubular ke dalam tubulus, yaitu :
-          PAH (para amino hipurat)
-          Creatinin
-          Hidrogen (H+)
-          Penisilin
-          Amoniak (NH3)
-          Kalium (K3)
d)     Waktu yang diperlukan dari masuknya caira samapai keluar air kemih :
Sesudah masuk cairan eksresi dimulai dalam waktu 20-30 menit, selambat lambatnya : 1-1,5 jam dan keluarkan dalam waktu 4-5 jam
e)      Jumlah air kemih :
a.       Tergantung dari pemasukan cairan, banyaknya cairan yang hilang dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan penguapan dan keringat
b.      Pengeluaran cairan : 500cc - 1500cc
f)       Kandungan air kemih normal :
a.       Air                   : ± 1500 cc
b.      Garam garam : ± 40 gram/hari
B.     Ureter

1.      Gerak peristaltik menuju vesika urinaria
2.      Banyak air kemih yang masuk ke dalam kandung kemih : 1-5 tetes/menit
3.      Penyumbatan bisa terjadi karena : ureter tertekuk, adanya batu, tekanan dari luar, dapat menyebabkan berkumpulnya air kemih di pylum dan menimbulkan infeksi
C.    Vesika Urinaria
1.      Di kontrol oleh refleks
Rangsangan berkemih terjadi bila volume air kemih mencapai 3oo cc dengan respon muskulus detrusor berkontraksi (mengerut) dan muskulus spungter relaksasi (melebar), pusat refleks terdapat di regio sakralis dari sum sum tulang belakang.
2.      Dikontrol oleh pikiran
Bila pikiran mendapat sters muskulus detrusor relaksasi, spingter berkontraksi, pusat kontrol terdapat di daerah motorik dari korteks cerebri. Pusat kontrol tak bekerja dibawah kemauan kita bila :
a.       Anestesi umum
b.      Paralise : hemiplegi, paraplegi
c.       Terputusnya sumsum belakang di regio sakralis



ANATOMI SISTEM URINARIA
  1. Ginjal
Ginjal pada tubuh manusia tersiri dari ginjal kiri dan kanan
  1. Letak                          
 Dibagian belakang rongga abdomen, terletak di retroperitoneal (dibelakang selaput peritoneum), dan berada di sebelah kanan dan kiri vertebra lumbalis di regio lumbalis
  1. Bentuk                                   
Menyerupai biji kacang
  1. Struktur Makroskopis
a.       Pyleum      : Bagian atas dari ureter
b.      Hilus          : Cekungan di bagian tengah ginjal
c.       Calyces mayor atau minor : Cabang cabang pyelum yang masuk pada ginjal
d.      Pyramis renalis      :Kumpulan kumpulan tubulus rektus yang bermuara di calyces
e.       Tunika Vibrosa      : Selaput pembungkus ginjal
  1. Struktur Makroskopis
 Nepron ialah kesatuan unit struktural dan fungsional ginjal yang terdiri dari :
a.       Glomerulus            : Gelungan kapiler dimana darah disaring
b.      Kapsula Bowman  : Yang menerima cairan saringan dari glomerulus
c.       Tubuli kontorti proksimal : Menghisap sebagian hasil saringan
d.      Lengkung Henle  
e.       Tubuli Kontorti Distal : Menghisap sebagian saringan lanjutan
f.       Tubuli rekti/duktus koligentes : Mengairkan air kemih ke dalam pyelum
  1. Sistem Persyarapan    
  2. Saraf simpatis mengecilkan pembuluh darah, syarap parasimpatis melebarkan pembuluh darah.
  3. Sistem peredaran darah : aorta—arteri renalis—cabang cabang—arteriol averen—glomerulus—arteriol eferen—kumpulan kumpulan kapiler peritubular—kumpulan kumpulan—vena renalis—vera cava imperior
  1. Ureter


Tempat mengalirkan air kemih langsung dari ginjal
1.      Letak                    
Dibelakang peritoneum pada dinding abdomen di bagian belakang
2.      Bentuk                 
Memanjang, panjang ± 30 cm
3.      Struktur                
Selaput mukosa (permukaan bagian dalam), lapisan otot sirkuler, lapisan otot membujur, jaringan ikat fibrosa, (lapisan terluar)
  1. Vesika Urinaria (kandung kemih)


1.      Letak                    
Didalam rongga pelvis, di belakang simpisis pubis,dimuka rectum pada laki laki, didepan uterus pada wanita
2.      Bentuk                 
Seperti buah pir atau kendi
3.      Struktur                
Membran mukosa (dalam), lapisan sub mukosa, lapisan muskuler (musculus detrusor), lapisan peritoneum (paling luar).
4.      Volume     : ± 500 cc
5.      Sistem Saraf          : Saraf parasimpatis meragsang muskulus detrusor dan melemahkan spingter dan sarap simpatis menahan muskulus detrusor dan spinker mengecil.
  1. Uretra

uretra pada wanita dan pria



1.      Bentuk     
Memanjang . Pada wanita panjang ± 4 cm, musculus spingter uretrae pada ujung luar, glandula skene mengeluarkan lendir ke uretra. Pada pria panjang ± 18 cm, terdiri dari :
a.       Uretra pars prostatika  : Dari kandung kemih samapai dasae pelvis (di dalam glandula prostata)
b.      Uretra pars membranacea        : Menembus dinding pevis (1 cm)
c.       Uretra pars cavernosa  : Meliputi penis sepanjang 14 cm
Spingter uretra eksterna terdapat pada uretra pars membranacea
2.      Struktur    
Membran mukosa, lapisan submukosa, lapisan musculer (dalam : membujur, luar, sirkuler)